Rabu, Mei 28, 2008

KEFIR BUBUK SEBAGAI MINUMAN PROBIOTIK

NAMA : SAIFUL RIJAL (0511033018)

CRISTY WULANDARI (0511033005)

Susu merupakan bahan makanan berkadar asam rendah (pH sekitr 6,6). Dan pada umumnya mikroba hidup dalam makanan yang mempunyai derajat keasaman netral (pH sekitar 7). Oleh karena peranan bakteri sangat signifikan dalam kerusakan bahan makanan (susu) sehingga susu memiliki daya tahan yang rendah. Maka dengan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini susu diolah sedemikian rupa agar dapat memperpanjang umur simpan dan memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan dari susu itu sendiri, salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah dengan fermentasi. Minuman susu fermentasi sebenarnya sudah berkembang sejak zaman dahulu.

Susu fermentasi memang memiliki beberapa kelebihan dan khasiat yang baik bagi tubuh. Dengan adanya proses fermentasi tersebut akan dihasilkan berbagai jenis asam laktat yang bekhasiat bagi tubuh. Salah satu produk susu fermentasi yang dihasilkan yakni kefir.

Kefir adalah produk fermentasi susu yang mengandung probiotik yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Kefir merupakan susu fermentasi yang mengandung alkohol 0,5% - 1%. Bakteri yang menyebabkan terbentuknya alkohol adalah Sacharomycfes kefir dan Torula kefir. Kefir seperti halnya yoghurt, merupakan produk susu hasil fermentasi, yang berasa asam, alkoholik, dan karbonat. Kefir disebut-sebut memiliki banyak khasiat, sampai dijuluki "the champagne of cultured milk”karena kelebihannya dibandingkan dengan susu segar adalah karena asam yang terbentuk dapat memperpanjang masa simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk, sehingga mencegah kerusakan susu, dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen sekaligus meningkatkan keamanan produk kefir. (Ikrawan, 2002).

Kefir dalam bentuk susu cair ini dirasa masih belum praktis. Maka dari itu, kefir yang dalam bentuk susu cair ini bisa diolah menjadi bubuk kefir. Bubuk kefir melalui proses pengeringan dan homogenisasi. Dengan menjadikan kefir bentuk susu cair menjadi bubuk kefir dirasa praktis dan efektif untuk di bawa ke mana saja.

23 komentar:

DYAH KUSUMA mengatakan...

DYAH KUSUMA W. (0511033008)

Dari keterangan artikel ini mengenai kefir yang menyatakan bahwa Kefir seperti halnya yoghurt, merupakan produk susu hasil fermentasi, yang berasa asam, alkoholik, dan karbonat. Lalu apa bedanya kefir dengan yoghurt? Selain itu bagaimana dengan prosesnya sendiri (pembuatan kefir bubuk sebagai minuman probiotik)?

Anonim mengatakan...

Sieni Wijaya (0511030068)

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kefir itu apa? Krim atau skim susunya atau bahkan keduanya? Apa perbedaan dari penggunaan masing- masing bahan tersebut?

Anonim mengatakan...

Nila fitrya Dewi 0511030055

Kefir merupakan salah satu minuman probiotik hasil fermentasi susu dengan menggunakan bantuan biji kefir (kefir grains). Sebagai minuman probiotik, dalam kefir pasti terdapat bakteri asam laktatnya. Yang saya tanyakan apabila kefir dijadikan bubuk bagaimana bakteri yang ada di dalamnya? Apakah terjadi perubahan atau tidak (dalam jumlah)? Dan bagaimana dengan manfaat dari kefir bubuk sebagai minuman probiotik itu sendiri? Masih memiliki manfaat yang sama dengan kefir dalam bentuk cair?

Anonim mengatakan...

Vitta Rizky Permatasari (0511030074)

Setahu saya rasa Kefir itu sangat asam, bahkan lebih asam dari yoghurt.
Bagaimana bila dijadikan bubuk?
Apakah rasa keaslian dari asam tersebut dapat tetap ada?
Bagaimana pula dengan kekentalannya?

Anonim mengatakan...

CRISTY WULANDARI
0511033005

Saya mau menjawab pertanyaan saudari Dyah Kusuma NIM 0511033008
Perbedaan Kefir terletak pada starter (jenis bakteri) yang di gunakan. Seperti yang kita ketahui Yoghurt pada umumnya menggunakan Lactobacillus bulgaricus sedangkan Kefir menggunakan bibit kefir yang mengandung Lactocococcus lactis, Lactobasillus acidophilus, Lb. kefir, Lb. kefirgranum, dan Lb. parakefir yang berfungsi dalam pembentukan asam laktat dari laktosa. Lb. kefiranofaciens sebagai pembentuk lendir (matriks butiran kefir), Leuconostoc sp. membentuk diasetil dari sitrat, dan Candida kefir pembentuk etanol dan karbondioksida dari laktosa. Selain itu juga ditemukan Lb. brevis, dan kamir (Torulopsis holmii dan Saccharomyces delbrueckii.

Starter kefir lebih banyak zat yang banyak membantu aktivitas pencernaan sehingga kefir lebih berkhasiat tinggi. Maka dari itu kefir disebut "the Champagne Of Culture Milk" yang artinya yang termewah dari fermentasi susu lainnya karena memiliki banyak manfaat.

Pembuatan Kefir
Susu segar sebagai bahan baku pembuatan kefir mula-mula dipasteurisasi (dipanaskan pada suhu 85oC selama 30 menit) dan didinginkan dalam wadah berbahan gelas hingga mencapai suhu kamar (18 - 25oC). Kemudian ditambahkan butiran bibit kefir sebanyak 5% - 6% (50 - 60 g bibit kefir untuk 1 l susu). Campuran susu dan bibit kefir diinkubasi dengan cara didiamkan pada suhu kamar selama 24 - 48 jam, sampai terjadi penggumpalan sempurna. Selanjutnya, kefir disaring untuk memisahkan butiran kefir yang dapat digunakan untuk membuat kefir baru.

Pada prinsipnya untuk menjadikan Kefir Cair menjadi Kefir Bubuk adalah menggunakan proses pengeringan.Kefir yang merupakan produk jadi hasil fermentasi tersebut diproses dikeringkan melalui spray dryer atau roller dryer.

Pada umumnya Susu cair yang dijadikan Susu bubuk akan mengalami pengurangan nilai protein, vitamin, dan lain sebagainya. Hal itu sama juga terjadi pada proses pembuatan kefir bubuk.

Anonim mengatakan...

Cristy Wulandari
0511033005

Saya mau menjawab pertanyaan dari Saudari Sieni Wijaya 0511030068

Bahan baku kefir adalah susu segar yang dihasilkan dari perahan sapi. Susu segar tersebut langsung dipasteurisasi dengan suhu 80 derajat celcius. kemudian didinginkan sampai suhu kamar 30-40 derajat celcius. Lalu diinkubasi selama 1-2 hari dengan menggunakan starter dari bibit kefir. dan disaring untuk memisahkan bibit kefir yang baru dengan kefir (produk jadi).
NB: Bibit Kefir diperoleh dari hasil saringan kefir sebelumnya.

Susu Segar adalah susu homogen (terdapat krim dan skim).
Susu skim mengandung semua zat makanan kecuali lemak dan vitamin larut dalam lemak jadi dapat digunakan untuk orang yang menginginkan susu dalam kalori rendah. Contoh produknya yakni yoghurt.
Sedangkan krim susu adalah yang banyak mengandung lemak yang dihasilkan dari bagian atas susu apabila didiamkan. Penggunaannya untuk mentega, margarin, mentega putih.

Anonim mengatakan...

Theresia Olivia Carolina A. S.
0511030073

Pada tulisan anda disebutkan bahwa kefir adalah produk fermentasi susu yang mengandung probiotik yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh.
Boleh kah saya tahu, guna/manfaat/khasiat pengkonsumsian kefir bagi kita?

Perbedaan kefir dengan susu fermentasi lain ada pada penggunaan mikroorganismenya.
Selain itu adakah perbedaan lainnya?
Seperti bahan baku mungkin?
Karena sebelumnya saya pernah membaca kefir dari susu kambing.
Adakah perbedaan tahapan proses pembuatan kefir dari susu sapi dan susu kambing?
Adakah perbedaan karakteristik produk akhir dengan penggunaan bahan baku yang berbeda juga?

Terima kasih..

cinta mengatakan...

saiful Rijal (o5110033018), saya akan menjawabpertanyaan sieni wijaya, dalam pembuatan kefir menggunakan bahan baku susu segar yang dipasteurisasi dengan suhu 85oC selama 30 menit didinginkan sampai pada suhu kamar (18 - 25oC), kemudian ditambah bibir kefir, diinkubasi dengan cara didiamkan opada suhu kamar selama 24-48 jam.untuk bahan baku skim yang kurang paham, karena kebanyakan kefir yang ada dari susu segar. terima kasih.

cinta mengatakan...

Saiful Rijal (0511033018)
saya akan menjawab pertanyaan dari Sieni Wijaya, tentang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kefir adalah susu segar bukan susu skim, susu segar yang dipasteurisasi dengan suhu kira (18-25oC) kemudian ditambah bibir kefir setelah itu diinkibasi kira 24-48 jam, kalau menggunakan susu skim saya masih kurang paham, tapi yang saya ketahui kefir dibuat dengan menggunakan bahan baku susu segar yang dipasterurisasi, terima kasih.

cinta mengatakan...

Saiful Rijal (0511033018)
saya akan menjawab pertanyaan dari Sieni Wijaya, tentang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kefir adalah susu segar bukan susu skim, susu segar yang dipasteurisasi dengan suhu kira (18-25oC) kemudian ditambah bibir kefir setelah itu diinkibasi kira 24-48 jam, kalau menggunakan susu skim saya masih kurang paham, tapi yang saya ketahui kefir dibuat dengan menggunakan bahan baku susu segar yang dipasterurisasi, terima kasih.

cinta mengatakan...

Saiful Rijal (0511033018)
saya akan menjawab pertanyaan dari Sieni Wijaya, tentang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kefir adalah susu segar bukan susu skim, susu segar yang dipasteurisasi dengan suhu kira (18-25oC) kemudian ditambah bibir kefir setelah itu diinkibasi kira 24-48 jam, kalau menggunakan susu skim saya masih kurang paham, tapi yang saya ketahui kefir dibuat dengan menggunakan bahan baku susu segar yang dipasterurisasi, terima kasih.

Anonim mengatakan...

Wawan.w(0511030075)

Dari tulisan yang anda bwt saya ingin menanyakan dalam pembuatan bubuk untuk produk kefir ini yang memiliki banyak bakteri bermanfaat bahkan lebih banyak daripada yang terkandung pada yogurt, apakah masih bs berfungsi secara optimal pada fungsi bakteri didalamnya, kemudian dalam pembuatan kefir dan apakah kefir grain yang sebenarnya dapat dibuat untuk kefir berikutnya itu diikutkan pada produk kefir bubuk ini

Anonim mengatakan...

bayu nugroho 0511030019

saya penasaran bagaimana cara mengkonsumsi kefir bubuk anda, apabila menggunakan air panas apakah Lactocococcus lactis, Lactobasillus acidophilus, Lb. kefir, Lb. kefirgranum, dan Lb. parakefir yang terdapat dalam produk akan aktif kembali?
apabila menggunakan air dingin apakah tidak akan menggumpal,karen kebanyakan produk susu akan menggumpal apabila menggunakan air dingin.

terima kasih

Anonim mengatakan...

Saiful Rizal (0511033018)
Cristy Wulandari (0511033005)

kita akan menjawab pertanyaan dari saudara wawanwahyudiono, bahwa dalam pembuatan kefir bubuk kemungkinan besar bisa terjadi bakteri yang ada akan mengalami penurunan.
dan dalam pembuatan kefir, pada proses penyaringan dihasilkan pemisahan antara grain kefir dengan kefir itu sendiri. jadi yang dibuat bubuknya adalah kefirnya bukan kefir grainnya. sehingga kefir grain bisa diproses kembali.kalau anda kurang jelas nanti bisa anda ketemu dengan kita, terima kasih

Anonim mengatakan...

Lia Isvaricha N(0511030041)

Saya akan menanyakan mengenai statement anda "dalam pembuatan kefir menggunakan bahan baku susu segar yang dipasteurisasi dengan suhu 85oC selama 30 menit didinginkan sampai pada suhu kamar (18 - 25oC), kemudian ditambah bibir kefir, diinkubasi dengan cara didiamkan opada suhu kamar selama 24-48 jam"

koq tidak ada keterangan mengenai proses lanjutan, bagaimana proses pengubahan kefir menjadi kefir bubuk dan berapa suhu yang diperlukan?

dan untuk bakteri yang ada di dalamnya dimatikan atau dilakukan suatu perlakuan yang lain?

Anonim mengatakan...

kefir dijadikan dalam bentuk bubuk kefir dengan alasan lebih praktis..

dengan metode pengeringan yang dilakukan apakah ini dapat mempengaruhi nutrien2 yang ada dalam kefir dan mungkin dapat menghilangkan karakteristik (susu yang asam, alkoholik yang karbonat) dari kefir itu sendiri.

terima kasih.
Aulia Aziz (0611032005)

Anonim mengatakan...

INDRA SETIAWAN
0511030037

dari keterangan artikel, yang ingin saya tanyakan adalah bila orang yang telah lama tidak minum susu / lactose intolerance, dan kemudian meminum kefir, apakah yang akan terjadi?
apakah akan menimbulkan efek negatif?
mengapa?

Anonim mengatakan...

INDRA SETIAWAN
0511030037

yang ingin saya tanyakan adalah apakah kefir bubuk yang dibuat, bisa dicampur dengan perasa atau variasi rasa seperti rasa buah?
apakah akan berpengaruh?atau sebaliknya?
mengapa?

Anonim mengatakan...

INDRA SETIAWAN
0511030037

yang ingin saya tanyakan adalah apakah kefir bubuk yang dibuat, bisa dicampur dengan perasa atau variasi rasa seperti rasa buah?
apakah akan berpengaruh?atau sebaliknya?
mengapa?

Anonim mengatakan...

aslm.wr.wb
oke seru bangetz ya tanggapannya
menurut saya banyak kelebihan yang dipunyai oleh produk fermentasi susu yang satu ini, karena di dalamnya terkandung bakteri seperti Lactobacillus bulgaricus dan Staphylococcus termophyllus serta terdapat pula kapang dan khamir. oleh sebab itulah produk ini sangat bermanfaat bagi tubuh kita (membantu saluran pencernaan salah satunya).
yang kedua adalah jika ditambahkan perasa (seperti aroma dan rasa) maka akan lebih baik dan tidak akan mengubah komposisi yang terdapat dalam kefir tersebut. ini juga menjadi salah satu alternatif bagi yang tidak menyukai rasa asam yang terlalu berlebihan.
saya ingin menanyakan mengurai secara rinci pembuatan kefir dalam bentuk bubuk? apakah komposisi tidak berubah, yang saya maksud adalah mikroorganisme yang terdapat dalam kefir? mohon segera dijawab. terima kasih. jika mau berdiskusi hubungi saya di oeya _gtl@yahoo.co.id

nurhidayat mengatakan...

pembuatan bentuk bubuk tetu membuat hasil berubah dan ini trergantung teknologi pombubukannya agar digunakan yang tidak mematikan saat dibuat bubuk atau ditambahkan mikroorganisme lagi setelah jadi bubuk

Syailendra Wijaya mengatakan...

Penting: Saya anak UB '01 Jrs Mesin, tp ingin belajar masalah pembuatan susu fermentasi.
Bisa nggak saya memakai produk yang sudah jadi (misal: Yakult) untuk dicampur dengan susu segar supaya dihasilkan produk yang sama semacam Yakult tadi?
Atau mungkin Anda punya saran bagaimana cara terbaik membuat produk semacam Yakult tersebut?

julio mengatakan...

permisii,,, maaf kalo saya bukan bagian dari kalian,, tetapi saya tertarik mengenai kefir, dan saya adalah anak Teknologi Pangan,, saya mau bertanya,,, dalam pembuatan kefir biasanya menggunakan kefir grain, apakah bisa membuat kefir dengan back slope, artinya kefir yang telah dibuat sebelumnya, kefir cair, twersebut dibuat kefir lagi? Kalo bisa, bagaimana perbedaan mengenai kefir dengan kefir grain dan kefir grain? misalnya dari pH, viskositas, dan pembentukan crudnya... Terima Kasih