Sabtu, Januari 10, 2009

Benchmarking

Benchmarking adalah sebuah proses mengukur kinerja internal organisasi, membandingkan dengan performa terbaik di kelas yang sama dan menganalisis bagimana mereka mencapai stadar tersebut. Informasi tersebut digunakan untuk menyusun target, strategi dan implementasi perusahaan.

Pada persaingan dengan perusahaan-perusahaan publik, maka sebuah standar industri sangat mudah dibuat, paling tidak untuk parameter keuangan yang dipublikasikan minimal dua kali setahun. Parameter tersebut dikelompokkan berdsarkan jenisnya dan terlihatlah angka rata-rata dari satu jenis industri untuk parameter tertentu, misalnya besarnya raw material cost, biaya produksi dan rasio-rasio keuangan yang lain. Selain angka rata-rata juga dapat dilihat perusahaan mana yang lebih baik dari angka rata-rata dan siapa yang terbaik (pemegang rekor/pencinta standar). Apabila anka-angak tersebut dimonitor selama bertahun-tahun maka akan mudah dilihat kinerja dari tiap perusahaan seiring berjalannya waktu.

Benchmarking bisanya merupakan bagian dari sebuah usaha yang lebih besar misalnya dalam sebuah Quality Improvement Project atau proses re-engineering. Sekali kita sudah menentukan parameter apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukurnya, maka obyektif selanjutnya adalah mengidentifikasi bagaimana sanga juara mencapai predikatnya dan apa yang harus dilakukan untuk dapat mencapai kesana.

Hal yang terpenting dalam benchmarking adalah kita dapat menentukan dimana posisi kita sekarang dibandingkan dengan rata-rata perusahaan lain di dalam industri. Apakah posisi saat ini berada di atas rata-rata atau malah sudah ditinggalkan oleh perusahaan lain yang sejenis. Dengan mengetahui posisi relatif terhadap perusahaan sejenis maka dapat ditentukan strategi apa yang harus diambil sehubungan dengan posisi tersebut. Perusahaan kita mungkin tertinggal dalam hal raw material cost tetapi mungkin juara dalam hal efisiensi tenaga kerja atau produktivitas. Benchmarking akan membantu menentukan dimana posisi pesaing utama sehingga secara obyektif bisa menimbang-nimbang kekuatan.

Benchmarking akan membantu dalam mengidentifikasi dimana terdapat potential cost saving dan dapat pula membantu dalam menentukan target performance untuk setiap departemen di Perusahaan. Bencmarkng juga dapat membantu memonitor kinerja perusahaan selama bertahun-tahun serta kecenderungannya. Apakah perusahan kita semakin kompetitif ataukan semakin tertinggal dari perusahaan lain.

Melakukan benchmarking akan membantu memahami tren industri yang digeluti dan best parctice yang terjadi di dlam dan di luar perusahaan. Membandingkan kinerja operasional perusahaan dengan rata-rata industri merupakan proses yang sangat obyektif dan meyakinkan bagi seluruh jajaran perusahaan. Seluruh staf akan merasa terpacu karena dinilai secara obyektif. Analisisi terhadap posisi persaingan menjadi sangat mudah, transparan serta tidak memakan waktu.

Sumber : Suseno Hadi Purnomo. Foodreview Indonesia desember 2008