Rabu, Mei 20, 2009

Bacteria eating viruses help fight food pathogens: EFSA study

By MIke Stones, 18-May-2009

“Bacteria eating” viruses, known as bacteriophages, could be an effective way of eliminating specific food pathogens, according to a recent report from the European Food Safety Authority’s BIOHAZ Panel.

Some bacteriophages, under specific conditions, could be used to eliminate specific pathogens in milk and meat products, concluded the study.

The panel, which deals with biological hazards in the field of food safety and food-borne diseases, noted that bacteriophages tend to persist longer than their hosts and behave as inert particles in the environment.

But, their long-term antibacterial activity is reduced on dry surfaces and their persistence in food varies with each bacteriophage, and with the conditions of application. Factors include: Dose, and physical and chemical factors associated with the food such as pH and moisture levels. For example, refrigeration temperatures improve the persistence of bacteriophages on the surfaces of meat and dairy products.

Environmental factors

However, after reviewing peer-reviewed scientific literature, the panel was unable to conclude whether or not bacteriophages can protect against bacteria in cases where the food becomes re-contaminated. The effectiveness of bacteriophages against re-contamination of food may vary according to the characteristics of the food, the type of bacteriophage and how it is used, and environmental factors.

The panel recommended further research to gauge the persistence of bacteriophages in foods and their ability to prevent recontamination with bacterial pathogens. Research should focus on specific combinations of bacteriophages, pathogens and foods, it said.

The panel’s study stemmed from a request from European Commission for the European Food Safety Authority (EFSA) to advise on the use of bacteriophages on food of animal origin. It was asked to particularly focus on the mode of action of bacteriophages on carcasses, meat and dairy products.

Bacterial cells

Bacteriophages occur in a broad range of habitats in nature and can be isolated from meat, milk and derived products. They replicate best on growing bacterial cells, but can also reproduce on cells which are not in a growing phase.

The US Food and Drug Administration first approved the use of bacteria eating viruses as food additives in ready-to-eat meat and poultry to protect against Listeria three years ago.

Senin, Mei 18, 2009

Fermentasi Kedelai Berkelanjutan

12 Mei 2009
Dalam rangka melakukan penelitian yang berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Prof. Dr. Ir. Sri Kumalaningsih, M.App.Sc melakukan kunjungan ke Thailand pada Senin (27/4)-Kamis (7/5). Diwawancarai PRASETYA Online, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian ini menyatakan bahwa proposal yang akan diajukannya berjudul "Sustainability of Fermented Soybean to Alleviate Poor People". Dalam penelitian tersebut, pihaknya berupaya untuk menyusun aneka teknologi fermentasi yang murah dan tepat guna di berbagai kawasan di Asia dengan menggunakan kedelai varietas lokal. Beberapa negara yang menjadi acuan diantaranya adalah Thailand, Indonesia, China, dll. Di Thailand, pihaknya secara khusus melakukan observasi pengolahan kedelai untuk pembuatan kecap dan tauco dalam skala industri besar. Sementara di Indonesia, observasi serupa pun dilaksanakan dengan pengamatan khusus pada pembuatan tempe secara tradisional dalam skala industri kecil dan menengah. Hal yang menjadi perhatian khususnya ketika berkunjung ke Thailand adalah pengolahan kedelai untuk menjadi aneka produk tanpa menyisakan sedikitpun limbah dengan proses yang lebih cepat dan manajemen yang tertata. "Mereka bekerja dengan disiplin dan etos kerja tinggi yang disertai manajemen yang tertata sehingga lebih efisien dan produktif. Selain itu, mereka juga telah memperhatikan manajemen lingkungan sehingga proses produksi relatif lebih higienis", terangnya. Program kali ini merupakan salah satu perwujudan dari visinya yaitu teknologi tinggi untuk masyarakat tak berdaya (high technology for poor people). Terkait hal ini, ia secara khusus menyoroti program plasma di Thailand dimana industri skala besar berkolaborasi dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) diantaranya dalam hal supply bahan baku dan penanganan sub product maupun by product. Melalui kunjungannya kali ini, ia bermaksud untuk melakukan studi banding dan tukar wawasan dalam berbagai proses pengolahan kedelai di Asia. Manajemen ini pula, yang menurut rencana akan ia gunakan dalam merealisasikan idenya untuk memasok susu kedelai ke berbagai rumah sakit di Indonesia. [nok]

Minggu, Mei 03, 2009

Jamur Tiram - Purwokerto

Assalamualaikum, buat semuanya

Memang cukup mudah untuk membudidayakan jamur tiram. Tetapi terkadang bahan baku sulit didapat terutama bibit dan serbuk gergaji apalagi untuk daerah perkotaan yang justru merupakan lahan pemasaran yang sangat bagus. Dengan permasalahan yang demikian tidak mustahil asa untuk berbudidaya jamur jadi berkurang atau malah mungkin tidak dijalankan karena malas yang mengakibatkan kerugian.

Jika anda ingin memulai usaha ini mungkin anda bisa bermitra dengan saya. Saya juga menjual media jamur tiram siap panen. Bentuknya sudah dibungkus dg plastik PP (polypropilen), sudah memalui tahap pencampuran, pengukusan pemberian bibit dsb. Jadi anda tinggal melakukan perawatan dg menyemprotkan air 3-5 kali setiap hari. Dan anda tinggal memanen dalam beberapa hari (tergantung umur dari pembibitannya)

Jika ada yang berminat hub. no. 02817951188, (0281) 622274 atau zanzan74@yahoo.com .

Buat Pak Nur jika ada yang berminat mohon bantuannya untuk ditujukan ke no diatas. Kami melakukan pelayanan pesan antar untuk daerah manapun. Sekedar informasi domisili saya di Purwokerto.