Pengolahan ganyong menjadi pati dilakukan sesuai dengan tahapan penelitian Utomo dan Antarlina (1997) yang telah dimodifikasi dengan tahapan proses produksi di desa Tawangsari dengan tahapan secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Tahap penyortiran dan Pencucian
Sortasi dilakukan untuk memilih umbi yang utuh, masih segar, tidak busuk. Pencucian dilakukan untuk membersihkan sisa kotoran (tanah) yang masih tertinggal dan membuang akar-akar yang terdapat pada permukaan kulit ganyong.
2. Penimbangan
Ganyong yang telah dibersihkan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat yang diinginkan (timbangan telah dikirim ke UKM). Ganyong yang akan diolah sebanyak 50 kg.
3. Pemarutan
Pemarutan bertujuan untuk memperkecil ukuran sehingga mempermudah proses pemisahan. Pemarutan dilakukan tanpa proses pengupasan kulit umbi. Pada tahap pemarutan ini bahan yang tertinggal pada mesin diasumsikan sebesar 0,1 %.
4. Ekstraksi dan Penyaringan
Proses ekstraksi dilakukan dengan penambahan air dengan perbandingan umbi:air adalah 1:3, sehingga bubur ganyong yang dihasilkan 199,95 kg.. Pemisahan dilakukan dengan penyaringan menggunakan kain saring sampai diperoleh ampas dan cairan (suspensi pati). Ampas yang diperoleh dari proses penyaringan diekstraksi kembali dengan penambahan air (ampas:air=1:2), kemudian disaring kembali untuk mendapatkan susu pati. Pengepres otomatis telah dikirim ke UKM.
5. Pengendapan dan pembuangan air
Cairan berupa susu pati yang diperoleh dari penyaringan 1 dan 2 dicampur dan diendapkan selama 1 jam, kemudian air hasil pengendapan dibuang sehingga diperoleh pati basah. Pati basah yang dihasilkan kemudian dicuci kembali dengan menambahkan air, di aduk dan didiamkan selama 1 jam. Pencucian ini dilakukan sebanyak 3 kali. Pencucian ini dilakukan agar pati yang dihasilkan putih bersih.
6. Pengeringan
Pati basah hasil pencucian dikeringkan pada suhu 600 C selama 5 jam menggunakan mesin pengering untuk mengurangi kadar air bahan sehingga diperoleh produk yang kering. Pada tahap pengeringan ini dilakukan pemindahan posisi produk yang dikeringkan pada 2,5 jam pertama. Tujuannya agar produk kering secara merata.
7. Penggilingan
Penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penepungan dengan ukuran mesh 80-100, sehingga tidak perlu adanya proses pengayakan. Proses penggilingan bertujuan untuk mendapatkan butiran pati yang seragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar