Selasa, September 16, 2008

Bakteri Geobacter sebagai Microbial Fuel Cell


 

Oleh kelompok 4:

  •  

Agung Rahmat S.

Dwi Agus

Fazlurrahman Faris

Firdha Anggasta

Febrina Grace

Palmira Ayu C.

Rheysa Permatasari

Yulvi Nizar N.

 

Bakteri Geobacter

Geobacter termasuk dalam genus proteobacteria. Geobacter yang pertama ditemukan di tambang batu bara di Sungai Potomac, Washington D.C. 1987. Bakteri ini bersifat anaerob, yaitu hidup pada tempat yang tidak ada oksigen. Geobacter ditemukan sebagai organisme pertama dengan kemampuan mengoksidasi komponen organik dan metal, termasuk besi, metal radioaktif dan komponen petroleum yang termasuk dalam lingkungan karbon dioksida yang tidak berbahaya saat menggerakkan besi oksida atau metal lain yang tersedia sebagai elektron penerima. Materi metabolisme geobacter dihasilkan dari 'pili' yang berukuran antara 3-5 nanometer seperti satuan yang melepas electron diantara makanan dan tubuh geobacter. Kemampuan ini menjadikan bakteri geobacter, mampu menguraikan limbah sekaligus menghasilkan listrik.


Spesies geobacter pertama dikenal dengan Geobacter metallireucens, merupakan organisme pertama yang ditemukan mengoksidasi komponen organik menjadi carbon dioksida dengan besi oksida sebagai penerima electron. Dengan kata lain, keuntungan energi Geobacter metallireducens dengan menggunakan besi oksida (karat-sepeti mineral) sama dengan kasus penggunaan oksigen pada manusia. Sebagai garis besar, Geobacter metallireducens dan spesies geobacter lain yang telah diisolasi sebagai model dari transforasi besi pada modem tanah akan menjelaskan fenomena geological, seperti akumulasi besar dari magnetite dalam formasi besi kuno.

Microbial Fuel Cell (Sel Bahan Bakar Mikroba)

Menciptakan kondisi alami, memicu peneliti menemukan suatu jenis bahan bakar baru, yaitu microbial fuel cell (sel bahan bakar mikroba). Semua jenis sel bahan bakar menghasilkan listrik, dengan memproduksi dan mengendalikan suatu arus elektron. Sel-sel konvensional, termasuk menggunakan pintalan dan dalam beberapa mobil prototipe, memperoleh elektron dengan melepaskan atom hidrogen. Dalam melakukan itu, sel-sel bahan bakar ini harus diberi persediaan hidrogen secara tetap. Sel bahan bakar mikroba memperoleh elektron dari limbah organik. Bakteri hidup dengan limbah sebagai bagian dari proses pencernaan mereka. Geobacter, menurut peneliti ini dapat `dibujuk` untuk menyampaikan elektron secara langsung kepada elektroda sel bahan bakar ke dalam suatu sirkuit. Ketika elektron dialirkan sepanjang sirkuit, mereka menghasilkan listrik. Sel bahan-bakar mikroba ini telah dicoba untuk menghasilkan listrik pada saat proses memurnikan limbah cair domestik.

Namun masih ditemukan beberapa kendala mekanisme, pemindahan elektroda oleh geobacter yang masih lambat. Peneliti masih harus mengetahui bagaimana membuat mekanisme ini lebih cepat dan menghasilkan tenaga yang lebih kuat. Sampai sejauh ini peneliti memiliki banyak gagasan, termasuk kemungkinan faktor voltase pada elektroda. Model pembangkit listrik Geobacter metallireucens itu dalam uji coba di laboratorium, saat ini baru mampu mengisi baterai telefon seluler dan kalkulator atau menyalakan satu lampu LED. Daya listrik yang dibangkitkan memang masih terlalu kecil, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang paling mendasar di zaman teknologi komunikasi yang semakin maju.

7 komentar:

adiatya danang perdana mengatakan...

Assalamu'alaikum,.,.,.

Waktu kelompok ini malakukan presentasi beberapa waktu yang lalu, sebenarnya ada sesuatu yang menarik sekaligus mengganjal di pikiran. Pertama, bakteri yang anda angkat ini sungguh amat menarik karena dia sanggup menguraikan limbah radioaktif di salah satu sungai bekas tambang uranium di USA. Namun waktu itu kalau tidak salah, Pak Nur bertanya kepada kelompok anda, sebenarnya anda ini fokus kemana?Kemudian kelompok anda menjawab : untuk sumber listrik pak.
Nah disitu, dalam penangan saya aga kurang pas, mengingat jumlah bakteri yang digunkan untuk menyalakan sebuah lampu pijar saja sangat banyak, dan pastinya limbah penambangan radioaktif yang dibutuhkan pun juga sama atau lebih banyak, jadi menurut saya kurang efisien bila anda lebih fokus ke situ.
Mungkin lebih baik bila anda fokus ke penanganan limbah, karena disitu anda sudah tidak perlu untuk membuat sebuah sistem, anda hanya membutuhkan bakteri geobacter untuk menguraikan limbah bahan radioaktif tersebut. Toh tidak mungkin juga kalau semua atau sebagian besar air yang mengalir tercemar bahan radioaktif, saya kira itu lebih efisien dan efektif.

Anonim mengatakan...

singkat saja dari pertanyaan saya yang kebetulan belum tersampaikan pada presentasi anda tempo hari yaitu mengapa bakteri geobacter dapat menyampaikan elektron secara langsung kepada elektroda sel bahan bakar ke dalam suatu sirkuit padahal pada umumnya suatu bakteri dapat didayagunakan jika proses yang dikehendaki berkaitan langsung dengan metabolisme atau kepentingan bakteri tsb spt makan contohnya,,,,,"seperti geobacter yang dapat menghantarkan elektron sebagai proses metabolismenya misalnya...."

Muhammad Farhan Fahrurahman mengatakan...

Assalamu'alaikum.....
Menarik sekali bila membahas tentang energi alternatif dan saya sangat tertarik mengingat krisis energi yang melanda negara kita....Dalam hal ini saya ingin bertanya, bagaimana mekanisme kerja bakteri sebagai microbial fuel cell???
dan apa nilai tawar atau nilai lebih dari produk ini???
Terima kasih
Wasslam

dwi yanti mengatakan...

Assalamualaikum
menarik sekali membahas bakteri yang bisa menghasilkan energi listrik. yang ingin saya tanyakan disini kira-kira penggunaan bakteri ini aman atau tidak bagi kesehatan manusia? adakah efek negatifnya?
terimakasih....

Hokage Ryan mengatakan...

apakah penggunaan mikroba Geobacter metallireucens sebagai alternatif bahan bakar lebih ekonomis bila dibandingkan dengan dengan alternatif bahan bakat lainnya. .
dimana keunggulannya. .

Anonim mengatakan...

artikel ini sangat menarik sekali karena di akhir-akhir ini bangsa ini sangat rawan denngan energi listrik. dengan adanya sumber energi dari bakteri ini diharapkan masalah energi ini akan teratasi. tapi pada artikel ini sayangnya belum ada cara untuk mengembangkan pembuatan energi ke arah yang lebih besar. selain itu saya ingin menanyakan apa saja jenis sel yang dapat menghasilkan listrik? karena pada artikel disebutkan, Semua jenis sel bahan bakar menghasilkan listrik, dengan memproduksi dan mengendalikan suatu arus elektron.

dreamy mengatakan...

rina tri r.(0711030077)
ass.
dalam penulisan artikel ini, Anda menuliskan bahwa sel-sel bahan bakar ini harus diberi persediaan hidrogen secara tetap.Kenapa?tolong jelaskan secara spesifik saja... dalam artikel ini pula digunakan Geobacter metallireducens dalam sell bahan bakar. Apakah bisa diganti dengan
Geobacter sulfurreducens?
terima kasih