Jumat, Desember 12, 2008

Pelatihan Budidaya jamur di Jogja


Banyak di antara pengunjung blog ini yang menanyakan berbagai hal tentang jamur tiram, mulai dari mencari bibit hingga pemasarannya. Banyak pula yang telah memberi komentar untuk menjawab pertanyaan atau memberi informasi bahkan menjadi penyalur atau menerima kiriman jamur. Sayang tidak semua pengunjung mau membaca seluruh komentar yang isinya bahkan lebih penting dari tulisan itu sendiri, sehingga sering pertanyaan yang sama diajukan ulang.

Untuk menambah tulisan agar sedikit membantu teman-teman yang ada di Jogja dan sekitarnya maka pada tulisan ini kamu muat profil tempat pelatihan jamur dari jogja. Bagi teman-teman yang juga memiliki tempat pelatihan tentang jamur atau yang lainnya ang dapat membantu saudara-saudara kita mengembangkan usaha kami persilahkan membuat artikel pendek untuk kami muat sebagai tulisan (anggaplah sebagai media promosi) yang tidak perlu bayar.

Kali ini yang kita promosikan adalah pelatihan jamur dari Bapak Ratudjo, pria kelahiran Singojayan Yogyakarta 64 tahun lalu. Beliau tinggal di Dusun Miron Desa Pandowoharjo Sleman, 800 meter dari Jalan Magelang (perempatan Beran). Bersama istrinya beliau membuka rumah makan ”jejamuran” yang memiliki banyak penggemar.

Di belakang rumahnya ada dua kubung (rumah jamur) ukuran besar untuk percontohan budidaya jamur. Disebelahnya ada ruang untuk melakukan pembibitan.

Usaha beliau semula adalah prmbibitan jamur. Agar usahanya laku maka beliau membuat percontohan budidaya. Setelah banyak petani yang melakukan budidaya beliau melihat petani kesulitan dalam pemasaran, harga lebih ditentukan oleh tengkulak sehingga petani sering rugi. Lalu beliau membuka usaha rumah makan untuk menampung hasil budidaya petani sekitar.

Tempat pelatihan beliau adalah Pusat Pendidikan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Volva Indonesia. Di tempat sahanya selain dilakukan pelatihan pembibitan, budidaya juga pasca panen.

Anda berminat?

10 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamualaikum wr wb..
saia cuman maw tanya pak..
kenapa jamur tiram itu banyak di produksi di kecap/saos tiram saja??
kan bisa juga di manfaat kan untuk hal...tidak hanya untuk kebutuhan pangan saja..

itu pertanyaan saya..
trima kasih..
ernita d (0711030041)

nurhidayat mengatakan...

banyak yang dapat dikembangkan dari jamur tiram namun saat ini memang masih terbatas untuk pangan

Anonim mengatakan...

assalamualaikum
mau tanya pak. proses setrerilisasi media jamur yang di kukus selama 8 jam tu pa gak da cara lain yang bisa menghemat waktu dan tentunya bahan bakar selain menggunakan mesin sterilisasi (otoklaf)
makasih

nurhidayat mengatakan...

otoklaf itu untuk ukuran kecil kalau besar harus oakai alat yang besar pula, misal untuk industri pengalengan menggunakan retort. untuk UKM jamur bisanya ya dengan sterilisasi yang lama tadi. atau mau penelitian lama sterilisasi yang lebih pendek? silahkan

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum...
saya sangat tertarik dengan budidaya jamur tiram, ingin berusaha budidaya jamur tiram. saya belum tahu sama sekali teknik budidaya, modal awal, kendala, pasar dan perhitungan laba ruginya. kepada bapak dan ibu yang baik hati saya mohon informasinya. terima kasih.

Hasan (jogja)

Anonim mengatakan...

salam bos..
Saya tinggal di sekitar kota gombong. Tentang perihal budidaya jamur kok sy tertarik, tetapi kondisi sy sama spt Bpk hasan dari jogja. Tolong di informasikan pertanyaan yg di tanyakan Bpk Hasan kpd saya.
Trims.
Rudy, Tugu, Buayan, Kebumen.

Anonim mengatakan...

assalamualaikum,

saya tertarik dengan usaha jamur tiram ini pak, tapi kendalanya masih seputar perolehan bibit dan sterilisasi baglog.
sedangkan di daerah saya masih kesulitan memperoleh bibit dan baglog.
tolong informasinya untuk perolehan bibit dan baglog di daerah cilacap dan sekitarnya.

terimakasih pak
wassalamualaikum.

Anonim mengatakan...

wah, saya tertarik dengan budidaya jamur tiram. kapan ya da pelatihan lagi?pengen ikut sy....

Anonim mengatakan...

ass.... mau tanya pak, sya sudah sering buwat baglog tiram maupun kuping,namun ada kendala pada pembuatan baglog jamur tiram kegagalannya rata2 10% sedangkan kuping kegagalan kami melebihi 50%.kira2 apa yang menyebabkan kegagalan tersebut?

Anonim mengatakan...

saya akhmad surur yang baru tanya,sya sudah sering ngambil bibit dari pak ratidjo.trimakasih