Sabtu, Oktober 11, 2008

Kapang Monascus purpureus dalam angkak sebagai penurun kolesterol

Oleh kelompok 3 :

Andan Linggar Rucitra 0711030012

Arini Yuniarti 0711030014

Esty Rachmawati 0711030006

Yeni Yuliasia 0711030058

Virhanty Ernita SP 0711030028

Anggun Safarina 0711030038

Novan Lutvianto 0711030056

Henny Citra Dewi 0711030002

Kapang berbeda dengan bakteri dan khamir. Kapang adalah multiseluler yang bersifat aktif karena merupakan organisme saprofit dan mampu memecah bahan – bahan organic kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium.

Kapang Monascus purpureus sudah digunakan sebagai bumbu masakan oriental sejak berabad silam. Kapang ini menjadi sumber berbagai senyawa penting, seperti pigmen biotek, toksin dan penghambat enzim. Kapang Monascus purpureus ini dapat berfungsi sebagai pewarna alami dan penghambat aktivitas biologi. Terdapat 14 senyawa monacolin yang terdapat dalam kapang merah ini, antara lain Monacolin K,J,L,M,X dan bentuk asam hidroksinya. Angkak atau beras merah merupakan produk olahan dari beras yang difermentasikan oleh kapang Monascus purpureus. Manfaat dari angkak adalah sebagai pengawet atau pewarna makanan yang alami serta sebagai bahan alami yang terbukti efektif untuk mereduksi kadar kolesterol dalam darah. Berkat berbagai senyawa itu angkak dapat dipakai untuk obat memperbaiki peredaran darah sampai meredakan sakit lambung, mengobati memar, gangguan pencernaan dan mulas pada bayi.

Senyawa obat yang terdapat di dalam angkak sesungguhnya merupakan produk metabolit sekunder dari kapang Monascus purpureus, yaitu lovastatin. Kadar lovastatin pada angkak sekitar 0,2 persen. Mevinolin dan lovastatin merupakan dua komponen bioaktif di dalam angkak yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa-senyawa ini mampu menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase), yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam proses sintesis kolesterol inhibitor,yang dapat menurunkan simpanan kolesterol intrasel serta menghambat sintesis very low density lipoprotein (VLDL) di hati. Mengingat VLDL adalah prekursor LDL, penghambatan sintesis VLDL secara otomatis akan menurunkan jumlah LDL. Kadar kolesterol tinggi sangat tidak dikehendaki karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Dengan terhambatnya kerja enzim HMG-CoA reductase oleh senyawa yang ada pada angkak, laju sintesis kolesterol di dalam tubuh dihambat, sehingga secara nyata dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh. Keyakinan tersebutlah yang mendorong penggunaan angkak dalam terapi hiperkolesterolemia sekaligus obat bagi penyakit jantung.

Cara pembuatan angkak diawali dengan mencampur beras dan air dengan menggunakan perbandingan 2:1. Proses pencampuran dibiarkan selama 24 jam agar kelembapan meningkat, sehingga cendawan mudah berbiak. Kemudian campuran untuk pembuatan angkak ditiriskan, kemudian memasukkan beras basah ke dalam botol selai dan ditutup kertas roti. Lalu disiapkan satu spatula cendawan, sekitar 0.01g. Selain itu juga disiapkan 5% tepung beras, 0,25% potasium dihidrogen fosfat, 0,15% sodium nitrat, 0,1% magnesium sulfat, 0,1% monosodium glutamat, 0,001% kalsium klorida. Kemudian campurkan pada beras. Inkubasi selama 5-7 hari larutan Monascus sp. Jika warna larutan sudah merah dan padat, berarti siap untuk digunakan. Setelah beras dingin, cendawan lalu diinokulasikan. Proses fermentasi selesai ketika warna beras berubah merah keunguan.

Tindak lanjut dari pembuatan angkak ini adalah sebagai inovasi dibidang farmasi untuk penurun kolesterol (hiperkolesterolemia), sedangkan secara komersil, angkak telah diproduksi sebagai suplemen makanan dalam bentuk kapsul.

9 komentar:

Anonim mengatakan...

ass..
setahu saya angkak jg sebagai obat pendongkrak trombosit saat kita kekurangan darah atau apabila kita terkena demam berdarah...
Dan d dalam angkak sebagai penurun koresterol, apakah jga mendongkrak trombosit dan mengurungi koresterol dalam tubuh?
tolong d jelaskan?
wass..

Bagus^_^ mengatakan...

DARI : SATRIA BAGUS P.(0711030017)

Dari artikel anda disebutkan bhwa angkak dapat mereduksi kolesterol.Ehm... yang ingin Saya tanyakan, apakah kalo orang dasarnya gemuk terus apa bisa kurus lewat terapi angkak?

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan dalam artikel anda diantaranya : di sana di sebutkan terdapat 14 senyawa kolin yang terdapat di dalam kapang merah diantaranya monacolin K, J, L, M, X dan bentuk asam hidroksinya.... Tolong lebih diperjelas maksud dari peryataan tersebut apa? tolong disebutkan k'14 senyawa tersebut, apakah monacolin ini semua senyawanya berbentuk huruf?
Yang kedua,Berapakah kadar atau dosis angkak yang di anjurkan untuk penderita sakit lambung, mengobati memar, gangguan pencernaan dan mulas pada bayi dalam menghilangkan penyakit tersebut...???
terima kasih

Anonim mengatakan...

DARI : FIA BIRTHA A (0711030043)
asslmulykum........yang mau saya tanyakan bagaimana cara kerja atau peran dari kapang monascus purpureus ini dalam pembuatan angkak dan apakah kandungan-kandungan kimia dari angkak dihasilkan dari adanya kapang ini?

dian fitrohtin mengatakan...

Dian Fitrohtin
0711030011

Assw...
yang mau saya tanyakan adalah apa keunggulan tiap2 Monacolin seperti monacolin K,J,L,M,X ???

dan pada angkak bagaimana cara kerja Senyawa-senyawa yang mampu menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase), yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam proses sintesis kolesterol inhibitor,yang dapat menurunkan simpanan kolesterol intrasel serta menghambat sintesis very low density lipoprotein (VLDL)di hati ??????

dreamy mengatakan...

rina tri r.(0711030077)
Ass. dari artikel Anda disebutkan bahwa setelah beras dingin, cendawan lalu diinokulasikan, kenapa harus menunggu beras dingin baru cendawan diinokulasikan?apakah ada pengaruh jika diinokulasikan saat beras panas?

Wahyu Riyadi mengatakan...

salah satu kandungan ankak adalah monacolin yang dapat menurunkan kolesterol.
apakah sudah ada obat commercial yang menggunakan monacolin sebagai bahan aktif-nya. kalau sudah bisa tolong beri tahu merk dagang obat tersebut dan diaman bisa didapatkan.

terima kasih.

nurhidayat mengatakan...

telah ada dalam bentuk kapsul. saay lupa namanya. kalau tidak salah ankafin atau apa ada diapotek atau toko obat

Anonim mengatakan...

M. IMAM SYTIBI (0711030095)

Senyawa obat yang terdapat di dalam angkak sesungguhnya merupakan produk metabolit sekunder dari kapang Monascus purpureus, yaitu lovastatin. Kadar lovastatin pada angkak sekitar 0,2 persen.
Lalu yang saya tanyakan kadar dari lovastatin berpangaruh pada apa?