(Inspirator Metamorphosis; Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta)
Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…
Hari Jumat pekan lalu, menjadi hari yang cukup istimewa bagi saya. Bukan karena saya mendapatkan undian berhadiah, melainkan karena saya kedatangan tamu yang berilmu. Tamu saya tadi adalah seorang doktor lulusan Timur Tengah, yang sehari-harinya mencurahkan perhatian kepada pengembangan pesantren, dan membina pengembangan bisnis yang dijalankan oleh UMKM.
Di tengah perbincangan yang kami lakukan, saya mendapatkan bahan renungan yang sekarang saya bagikan kepada Anda. Bahan renungan itu kurang lebih bagini. Kalau para pemasar produk atau jasa sukses menawarkan produk atau jasanya yang memiliki kualitas bagus, itu hal yang biasa. Kalau para ustad, kyai, atau ulama sukses memasarkan ajakan atau ajaran berbuat baik, itu juga hal yang biasa. Tetapi kalau iblis sukses memasarkan kesesatan dan kemungkaran kepada manusia, itu baru namanya luar biasa.
Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…
Apa yang membuat iblis tersebut sukses? Menurut tamu saya tadi, karena iblis menawarkan kenikmatan atau kesenangan yang bersifat segera atau instan. Sedangkan para nabi dan rasul yang dilanjutkan oleh para ulama, kyai, ustad, dan guru atau dosen lebih banyak menawarkan kebaikan yang dampaknya lebih untuk jangka panjang.
Saya pun teringat dengan berbagai peristiwa yang sering menimpa orang yang hendak mencari pekerjaan, mencari kesembuhan, atau orang yang pengin memperoleh rizqi atau kekayaan dalam waktu singkat. Mereka semua pada umumnya terjebak dan tertipu pada iming-iming jangka pendek. Karena tergiur dengan proses yang cepat, tanpa harus bersusah payah, mereka pun menerima tawaran tersebut, kendati menurut akal sehat iming-iming tersebut sebenarnya termasuk kategori tidak masuk akal.
Cobalah Anda amati iklan-iklan penyembuhan atau seminar-seminar bisnis. Tabib A menawarkan sanggup menyembuhkan berbagai penyakit dalam waktu singkat. Tabib B mengaku bisa membantu mempercepat suami istri yang belum memiliki keturunan, hanya dengan dua kali terapi. Bahkan sampai hari ini di Jogja masih terpampang iklan seminar hypnosis yang nempel di tiang-tiang traffic light, yang menjanjikan kepada orang cara instan untuk menguasai kemampuan hypnosis. Belum lagi yang menggunakan cara gila untuk menjadi pengusaha, atau yang mengajak masyarakat untuk tidak usah takut berhutang.
Ketika pada akhirnya orang mau menerima berbagai penawaran tadi, sebagian dari mereka pun merasa kecewa karena menganggap telah menjadi korban penipun atau kebohongan. Namun anehnya tidak membuat orang kapok. Masih saja datang berbondong-bondong orang yang menginginkan segala sesuatunya dengan cara-cara instan, yakni cara-cara yang (maaf) dipakai iblis untuk menawarkan kemaksiatan, kesesatan, dan kemungkaran.
Hanya orang-orang yang selalu memohon perlindungan Allah SWT dan diikuti oleh keikhlasan untuk mengikuti sunatullah-Nyalah yang akan terbebas dari pemasarannya iblis. Semoga kita menjadi salah satu di antaranya. Keep spirit & be better.